Sabtu, 19 Desember 2009

>> Tahun baru itu,, Muharam bulannya.....


Hari ini Tanggal 1 Muharram 1431 H bertepatan dengan tanggal 18 Desember 2009. Bertepatan itu pula, berarti datangnya tahun baru Islam 1431 Hijriah.


Pada bulan Muharram, banyak terjadi peristiwa penting bersejarah, seperti dibebaskannya Nabi Yunus dari perut ikan paus, dibebaskannya Nabi Nuh dan umatnya dari terpaan banjir terbesar, dan selamatnya Nabi Musa dan umatnya dari kejaran dan kekejaman Firaun.



Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan. Allah telah memilihnya menjadi bulan istimewa bagi umat Islam sepanjang sejarah sebagaimana peristiwa-peristiwa di atas. Nabi Muhammad mengistimewakan bulan ini dengan berpuasa pada tanggal 10. Berikut ini sebagian keutamaan bulan Muharram.



A. Diharamkan berperang.

“Allah SWT berfirman, ‘Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu….” (QS At-Taubah: 36)



Empat bulan ini ialah Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Pada empat bulan ini, kita dilarang untuk melakukan peperangan, kecuali pada kondisi terdesak, seperti diserang oleh musuh.



B. Sebagai bulan Allah.

Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram….” (HR Muslim)

Bulan Allah (syahrullah) bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus dari Allah dengan menyandingkan dengan nama-Nya.



C. Sunat berpuasa.

Di dalam beberapa hadits lain disebutkan, di bulan ini terdapat sebuah hari yang disebut Yaumul 'Asyuro, yaitu tanggal sepuluh bulan Muharram. Pada hari ini, disunahkan berpuasa, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saw.

“Aku berharap kepada Allah, dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ibnu Abbas ra berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya, kecuali pada hari ini, yaitu hari As-Syura dan bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)


Islam memberikan yang terbaik kepada umat manusia. Memberikan jalan yang benar untuk menyelamatkan manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam tidak menghendaki umatnya bertindak berlebih-lebihan, menghambur-hamburkan harta tanpa asas manfaat yang benar, apalagi jika membahayakan akidahnya.



Umumnya, pada tahun baru Masehi, perayaan disertai dengan mabuk-mabukan dan aneka acara hedonis yang bisa menyeret manusia ke dalam kerusakan dan kehinaan. Beriringan dengan itu, kecelakaan dan tindakan kriminal pun kerap terjadi. Jika dilihat oleh akal sehat dan kacamata ilmiah yang benar, tentu hal ini tidaklah dibenarkan. Terutama Islam yang sangat menekankan kemaslahatan sehingga sangat mengharamkan khamar dan perbuatan kriminal.

Adapun di dalam perayaan Tahun Baru Hijriah, kita bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat. Tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai Islam, seperti mabuk-mabukan dan joget ria. Kita mengisinya dengan tafakur, tasyakur, muhasabah, zikir, dan takhthit.



Tafakur dengan banyak memikirkan segala hal yang telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Tasyakur dengan mensyukuri segala nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita. Muhasabah dengan melakukan intropeksi atas berbagai kesalahan yang telah diperbuat untuk memperbaikinya di tahun mendatang. Zikir dengan banyak menyebut nama Allah dan mengingat seluruh kebesaran dan kekuasaan-Nya. Sedangkan takhthit, dengan membuat perencanaan atau pemetaan program yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya untuk lebih mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas hidup.



Oleh sebab itu, Islam tidak membenarkan pesta-pora, tapi menganjurkan bersedekah, menyantuni fakir miskin, yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Islam tidak membenarkan berleha-leha dengan pemborosan waktu, tapi menganjurkan untuk bekerja keras dan menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat. Islam tidak membenarkan dansa-dansi, tapi menganjurkan umatnya untuk berzikir mengingat Allah agar hati menjadi lebih tenang. Dan masih banyak hal lainnya.





Kebetulan pada tahun ini, tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah mendahului tahun baru Masehi, hampir berdekatan, yaitu tepatnya pada tanggal 18 Desember 2009, jatuh sebagai tanggal 1 Muharram 1431 H. Pada permulaan tahun Islam ini, banyak peristiwa penting, hikmah, dan keutamaan yang bisa diraih umat Islam.



Di dalam perayaannya, tentu saja akan berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi. Islam mengisi tahun barunya dengan hal-hal yang penuh manfaat, tidak berhura-hura, apalagi dengan hal-hal yang diharamkan, seperti bermabuk-mabukan. Tahun baru Hijriah adalah masa instrospeksi, syukur, dan pencanangan program baru untuk tahun berikutnya yang lebih baik dari tahun sebelumnya.



Allah SWT berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr: 18).



“Dan (ingatlah juga), takala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim: 7)



Pada tahun baru ini, kita mensyukuri seluruh nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah di tahun sebelumnya agar nikmat tersebut bertambah dan tidak dicabut-Nya. Betapa bencana dan berbagai masalah yang timbul belakangan ini, ini dikarenakan kita kurang bersyukur kepada Allah. Akibatnya, kekayaan alam dan berbagai karunia Allah yang telah diberikan kepada kita tidak menjadi solusi dan kenikmatan lagi, tapi malah menjadi masalah dan kekisruhan yang tiada henti.



Jika kita melakukan introspeksi, besyukur, dan membuat pencanganan program, Insya Allah di tahun yang akan datang, kita bisa menjadi lebih dewasa dalam menyikapi seluruh masalah. Kita bisa menjadi bangsa yang bermartabat, mandiri, dan damai. Amiin.

Menggadaikan dunia untuk akhirat.

Keuntungan tak selamanya diukur dari banyaknya harta. Harta yang dimiliki terkadang membahagiakan, namun bisa jadi sangat mematikan. Malah bisa jadi kelebihan harta yang dimiliki menjadi siksaan yang melilit dan tak bisa keluar karena ketagihan.




Sahabat, adalah begitu indah ketika dunia kita jadikan ajang mencapai kebahagiaan hakiki. yang bukan untuk kepuasan fisik semata.



Kisah ini benar terjadi di sekeliling saya, sehingga begitu berasa.

Adalah Haji T P, seorang Muallaf keturunan di daerah Kota J Pantai Utara Jawa Barat, masuk Islam setelah menempuh jalan yang panjang. Dengan cobaan dan rintangan yang menempanya, pengusaha muda ini semakin mengukuhkan hati bahwa hal yang dia perjuangkan adalah nikmat tak terperi. Bahwa hidayah itu nikmat, namun sangat mahal harganya.



Dengan usaha toko bangunan yang dijalaninya ¬–setelah pertolongan dari Allah-, dia sanggup mendirikan lembaga pendidikan yang sangat jauh dari keuntungan duniawi.



Sahabat, ada sebuah fragmen dalam kesehariannya yang sangat berasa dalam hati saya.

Suatu hari menjelang maghrib, Haji T P didatangi konsumen untuk bertransaksi. Setelah harga disepakati, diperkirakan akan mendapatkan omzet dengan nominal 70 juta Rupiah. Konsumen dari Ibu kota ini sepakat bertransaksi. Hanya saja, sesuai saran dari Mama L, -paranormal kondang ibukota yang menjadi bahan rujukan si konsumen ini- transaksi harus dilakukan pas perubahan waktu maghrib. Jika tidak dilakukan pada hari itu, bulan itu, dan jam itu yang bertepatan dengan waktu shalat maghrib, maka transaksi harus diulangi tahun depan.



Ternyata, sikap Haji T P sungguh tak terduga. Dengan mantap dia berkata kepada si konsumen, “Pak, lebih baik saya kehilangan harta senilai 70 juta rupiah, daripada saya harus kehilangan satu kali kesempatan shalat maghrib”.



Subhanallah. Transaksi tidak jadi dilakukan. Keuntungan yang hampir digenggaman dilepas demi mengejar keuntungan yang lebih, lebih, lebih besar.







Dan hari esok lebih baik bagimu dari saat ini.



Sahabat, sudah tentu hal ini tidak akan muncul dari hati yang senantiasa mencintai dunia. Ketika hati diliputi keinginan terhadap dunia, motivasi beramal untuk akhirat pasti tersingkirkan.



“Dan pastilah akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia”

“Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”



Semoga bermanfaat.

PENANGGALAN HIJRIYAH Sebuah Peradaban dan Identitas Umat Islam

Penanggalan Hijriyah dimulai sekitar empat belas abad yang lalu dan merupakan salah satu penanggalan yang masih digunakan oleh sebagian umat Islam yang pada tahun 2000 jumlahnya mencapai 1,2 milyar jiwa atau sekitar 27% dari keseluruhan penduduk bumi. Sebutan lain dari penanggalan Hijriyah ialah penanggalan Qomariyah, hal itu menunjukan bahwa perhitungannya berdasarkan pada peredaran bulan (qomar) bukan matahari (syams).


Penggunaan penanggalan Hijriyah ditetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar bin Kattab dan telah mencakup berbarbagai asfek kehidupan Umat Islam. Sampai dengan Perang Dunia I (1914-1918) mayoritas umat Islam di seluruh dunia menggunakan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hingga saat ini perdebatan tentang kalender ini terus berlangsung terutama perihal penetapan awal dan akhir bulan apalagi penetapan tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal setiap tahunnya.



Penanggalan Hijriyah

Sesungguhnya mulainya penanggalan berdasarkan peredaran bulan dan matahari sejalan dengan perkembangan pengetahuan manusia tentang ilmu falak (astronomi). Oleh karena pengetahuan ini sudah lama berkembang, bahkan sejak bangsa Sumeria menetap di Lembah Sungai Tigris dan Eufrat sekitar 2000 tahun sebelum masehi, maka macam-macam penanggalan telah muncul di tengah-tengah masyarakat.

Penanggalan paling kuno yang pernah di gunakan oleh manusia adalah penanggalan Mesir Kuno, Siryani, Ibrani, Persia, Julian Masehi, Gregorian, dan Hijriyah. Dua penanggalan yang dipakai oleh sebagian besar penduduk dunia hingga kini ialah penanggalan Masehi (Miladiyah) dan penanggalan Hijriyah. Penanggalan Masehi didasarkan atas perhitungan perjalanan bumi mengelilingi matahari selama 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik. Sedangkan penanggalan Hijriyah didasarkan atas perjalanan rotasi bulan yang lamanya 29 hari, 12 jam, 44 menit, dan 3 detik. Atau satu tahunnya adalah 354 hari, 8 jam, 48 menit, 36 detik. Perbedaan jumlah hari antara tahun Miladiyah dengan Hijriyah adalah 10 hari 23 jam. Sehingga 100 tahun dalam penaggalan Miladiyah sama dengan 101 tahun penaggalan Hijriyah

Dalam penanggalan Hijriyah, dalam satu tahun terdapat dua belas bulan yaitu : Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Rabiul Tsani, Jumadil Ula, Jumadil Tsani, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawwal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Akan tetapi masyarakat kita umumnya menyebut dengan Muharam, safar, mulud, silih mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, rajab, Ruwah, Puasa, sawal, Hapit, dan Haji. Nama-nama bulan ini tidak ada satupun yang berhubungan dengan nama dewa atau berhala, tetapi dihubungkan dengan keadaan alam dan masyarakat seperti Ramadhan yang berarti panas terik.



Hijrah, sebuah pijakan

Pentingnya Hijrah bisa dilihat dalam ayat-ayat Al Quran seperti dalam surat An Nahl : 41 ‘ Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah, sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat lebih besar, kalau mereka mengetahui’, dan Al Baqarah : 218 ‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.

Dalam kaitannya dengan persoalan yang dihadapi umat Islam di Indonesia saat ini, hijrah yang perlu kita lakukan adalah berupaya meningglakan krisis multidimensional menuju masyarakat yang sejahtera dan bahagia (baldatun thayyibatun warabbun ghafur). Kita pun perlu melakukan hijrah dari kebudayaan dan peradaban non-Islami menuju kebudayaan Islam, salah satu atribut kebudayaan dan peradaban Islam adalah penanggalan Hijriyah.



Identitas Umat Islam

Sebagai sebuah identitas, penanggalan Hijriyah dalam terlihat dalm system birokrasi dan administrasi umat Islam yang menggunakan penanggalan Hijriyah. Karya-karya ilmiah yang dilahirkan oleh pemikir-prmikir Islam menggunakan penanggalan hijriyah. Bahkan hingga Perang Dunia I (1914-1918), mayoritas umat Islam yang menetap di Negara-negara Islam menggunakan penanggalan Hijriyah.

Kita sependapat bahwa penanggalan Hijriyah adalah identitas umat oleh karena umat Islam dimana saja, memilkiki sejarah yang sama, yaitu sejarah Islam dan sejarah peradaban Islam; agama yang sama yaitu agama Islam; kultur yang sama yaitu kultur Islam dan banyak lagi persamaan antara umat Islam di seluruh dunia. Bahkan kita juga memiliki penanggalan yaitu penaggalan Hijriyah.

Banyak orang mengatakan penaggalan qomariyah adalah ibu, sedangkan penanggalan syamsiyah adalah bapak. Artinya ibu lebih dudlu dri bapak dalam pengucapan sehari-hari. Akan tetapi uursan dunia kita lebih bnayak menggunakan penanggalan symasiyah, sehingga ia lah ynag menag dan di dahulukan. Bahkan sebagian besar generasi muda kita hanya mengenal kalender Syamsiyah Gregorian (kalender miladiyah alias masehi), mereka melupakan kalender Hijriyah, bahkan sampai meninggalkannya. Keadaan demikian ini kita sebut sebagai krisis identitas



Tujuan dan Kegunaan Penanggalah Hijriyah

Dari sekian banyak ilmu sosial, salah satu yang terpenting adalah ilmu sejarah karena ditulis bersifat tematis atau berdasarkan fenomena masyarakat. Demikian diungkapkan Fazlurrahman (w.1988) seorang ilmuan Pakisatan dalam usahanya mengembangkan metode pentingnya pengaruh sejarah. Fazlurrahman mengutip firman Allah tentang perjalanan dalam surat Ar Rum ayat 42.

Berdasarkan pemikiran Fazlurrahman tersebut, maka tujuan menggunakan kalender Islam, yang pertama adalah mengingatkan umat Islam pada peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah. Kedua, kalender Hijriyah akan mengingatkan umat Islam pada pelajaran yang dikandungnya. Yang ketiga, pengaruhnya bagi umat Islam masa kini adalak akan tumbuh semangat untuk bangkit kembali menggali khazanah peradaban dan kebudayaan Islam.

Oleh karena itu, penanggalan Hijriyah sangat berhubungan dengan ibadah, maka penggunaan kalender Hijriyah akan mempermudah mengetahui saat-saat musim haji, tahun baru Islam, peistiwa-peristiwa yang dialami Rosulullah saw, puasa Ramadhan, hari raya Idul fitri, dan lain-lain



Penutup

Penanggalan hijriyah diciptakan oleh para sahabat untuk mengakomodir keinginan para sahabat. Munculnya penanggalan Hijriyah berawal dari usulan-usulan para sahabat kepada khalifah Umar bin Kattab untuk menentukan system penaggalan bagi umat Islam. Setelah melalui musayawarah Umar menetapkan penanggalan Hijriyah sebagai penanggalan resmi umat Islam.

Setelah melewati kurun waktu yang sangat panjang serta di pakai dalam berbagai wacana keislaman, penanggalan Hijriyah pada akhirnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari peradaban dan kehidupan umat Islam sebagai sebuah Identitas umat.

Senandung Doa di Kala Muharam

Ya RABB...


Hari ini mentariMu tersenyum menyapa fajar muharam.AlamMu melantunkan tasbih muharam.Seulas senyum terukir pada langitMu menyambut hadirnya muharam

Dengarkanlah senandung doa jiwaku di saat aku membasuh diri dalam cahaya dhuha muharamMu

Setapak demi setapak tlah ku lewati perjalanan di bumiMu.Entah sebanyak apa debu yang memenuhi catatan hidupku,entah berapa banyak noda-noda yang tlah ku goreskan di setiap lembaran hidupku.

Tlah KAU titipkan sepasang mata untukku agar aku bisa melihat indahNya ciptaanMU,tapi mata ini selalu ku gunakan untuk melihat hal-hal yang KAU haramkan.

KAU titipkan sepasang telinga untukku agar telinga ini ku gunakan mendengarkan lantunan ayat-ayat cintaMu,tapi selalu ku gunakan telinga ini mendengarkan lantunan syair-syair manusia yang mengkultuskan ENGKAU.

KAU titipkan padaku sebuah bibir agar sentiasa ada alunan dzikir terucap dari bibirku,tapi bibir ini sentiasa ku gunakan menggibah saudara-saudaraku

KAU titipkan padaku sepotong hati agar sepotong hati ini menjadi sahabat yang sentiasa membisikkan kebenaran padaku,tapi sepotng hati ini terus menerus ku nodai.Tlah KAU cukupi aku dengan nikmatMu,tapi masih saja aku berkeluh kesah,masih saja aku merasa kurang

Tlah KAU labuhkan hidayahMu pada ku agar selalu ada kesejukan dalam jiwaku,tapi masih saja aku acuhkan hidayahMu,masih saja aku bermanja dengan nafsuku

terus menerus ku dzholimi diriku,masih saja aku bangga dengan kemaksiatanku.Tak ku hiraukan jeritan nuraniku. Jika seandainya dosa itu berwujud padat,tentu aku tak sanggup memikul beratnya dosa-dosaku,tentu aku tlah tenggelam dalam lautan dosaku

Ya RAHMAN...

Di muharam ini izinkan aku melangkah dari jejak-jejak kejahilanku

izinkan aku mengukir untaian cinta untukMu di setiap lembaran catatan hidupku

Izinkan aku memperbaiki setiap khilaf yang pernah ku lakukan

izinkan aku bernapas dengan napasku yang baru

basuh jiwaku yang kusam dengan cahaya keimanan

payungi aku dengan hidayahMu

teduhi aku dengan pohon maa'rifahMu

rengkuh aku dalam pelukan cintaMu

layarkan aku menuju ridhoMu

relaikan nafsu yang membelenggu jiwaku

jika esok aku tlah terbaring kaku dalam lapisan tanahMu tlah ku dapatkan redhoMu

jika esok langitMu tlah menjadi luluhan perak tlah pupus debu-debu kejahilanku

jika esok gunung-gunungMu tlah menjadi seperti bulu yang bertebangan

tlah ku raih cintaMu

Ingatkan aku wahai RABB..

Waktu yang KAU sediakan untukku hanya sebentar.ingatkan aku suatu saat napas ini akan terhenti.Ingatkan aku suatu saat nani mata ini akan tertutup.Ingatkan aku akan jemputan izrail yang akan memisahkan napas dari jiwaku.Ingatkan aku akan siksa nerakaMu

Jangan biarkan aku larut dengan segala kejahilanku

Inilah senandung doa yang terangkai di setiap kalimat hatiku..di kala muharamMu menyapa jiwaku

Panduan sulit

semua ini tak mudah,tapi memang hanya ada sedikit yg mudah dalam hidup.


kebanyakan yg ada adalah sulit,memang desain yg tercipta ini adalah rentetan kesulitan yg makin bertambah.



kadang,untuk sebuah alasan yg sederhana,banyak yg dibuat rumit.

sedang hal yg komplek justru bisa tercapai dalam kesederhanaan.



banyak memperhitungkan,tapi hanya melambatkan waktu.dan waktu yg cepat,sedikit hitungan.

masalahnya adalah tentang keefektifan.



terimakasih,memang kecil,tapi rasa yg diterima begitu dalam akan ucapan ini.



tersenyum pun tak harusnya menjadi sulit,tapi menyulitkan senyum hanya menambah deretan salah.



kecil berubah besar,penjelmaan yg berwujud pada akhir bentuk yg dituju.memang ada unsur ukuran,yg terhiasi angka-angka di dalamnya.

tapi ukuran bukan harus berupa angka selalu.

ada yg tak bisa angka jelaskan untuk kabar yg penuh rasa.



penuh berharap,tumbuh menjadi tujuan.mengawal setiap gerak yg beradu.dinding untuk membatasi,bukan tak bisa mengekang ekspresi.

jadi,ini telah terlaksana.meski cuma sendiri lagi.





bijak dan putus asa.

panduan dalam berusaha.

Panduan sulit

semua ini tak mudah,tapi memang hanya ada sedikit yg mudah dalam hidup.


kebanyakan yg ada adalah sulit,memang desain yg tercipta ini adalah rentetan kesulitan yg makin bertambah.



kadang,untuk sebuah alasan yg sederhana,banyak yg dibuat rumit.

sedang hal yg komplek justru bisa tercapai dalam kesederhanaan.



banyak memperhitungkan,tapi hanya melambatkan waktu.dan waktu yg cepat,sedikit hitungan.

masalahnya adalah tentang keefektifan.



terimakasih,memang kecil,tapi rasa yg diterima begitu dalam akan ucapan ini.



tersenyum pun tak harusnya menjadi sulit,tapi menyulitkan senyum hanya menambah deretan salah.



kecil berubah besar,penjelmaan yg berwujud pada akhir bentuk yg dituju.memang ada unsur ukuran,yg terhiasi angka-angka di dalamnya.

tapi ukuran bukan harus berupa angka selalu.

ada yg tak bisa angka jelaskan untuk kabar yg penuh rasa.



penuh berharap,tumbuh menjadi tujuan.mengawal setiap gerak yg beradu.dinding untuk membatasi,bukan tak bisa mengekang ekspresi.

jadi,ini telah terlaksana.meski cuma sendiri lagi.





bijak dan putus asa.

panduan dalam berusaha.

Kisah Zulaikha dan Nabi Yusuf

Bismillah




Saudara dan Saudari yang diRahmati Allah,dalam menjalani hidup sudah tentu banyak sekali cobaan dan ujian yang ditujukan kepada kita sebagai tanda sebuah kasih sayang Rabb kepada hamba-Nya.



ada sebuah cerita yang sudah tidak asing lagi bagi kita selaku mu'min,sebuah kisah yang akan memberikan banyak hikmah bagi kita dan semoga Allah selalu menjauhkan kita dari kebodohan. yaitu,kisah Cinta antara Zulaikha dan Nabi Yusuf AS





Zulaikha



Berat sungguh malam yang panas itu dirasakan oleh Ra’il, wanita cantik yang biasa dipanggil dengan nama Zulaikha. Ia senantiasa mempercantik paras, menghias diri, dan memakai wangi-wangian. Kemudian berdiri, pagi dan petang, di beranda istananya di atas

Sungai Nil, dalam kegelisahan yang tak jelas penyebabnya. Angin sepoi bertiup tenang dan halus, seakan enggan mengusik ranting-ranting pohon bunga yang mengelilingi beranda istana itu, Zulaikha memandangi sungai dan airnya yang tenang, dan sesekali wajahnya menoleh ke atas, melihat bintang-bintang yang bertaburan di langit nan tinggi, mengelilingi bulan yang sebahagian sinarnya terhalang oleh awan.



Sesaat kemudian, seorang pelayan menghampiri dengan segelas sari buah dingin untuknya, tetapi sang puteri menolak dan malah memerintahkan pelayan itu untuk kembali. Nafasnya semakin menyesakkan, serasa hampir-hampir mencekik lehernya. Dia sendiri tidak

tahu apa yang digelisahkannya. Kecantikan? Bukan! Dia wanita tercantik di seluruh Mesir. Anak? Mungkin itu benar, sebab sampai saat ini ia belum dikurniai seorang anak pun. Sebenarnya ia dapat saja mengambil anak angkat yang disukainya, sebab ia orang terkaya di negeri itu. Tapi naluri keibuannya ternyata menentang niatnya. Dia ingin mengandung dan melahirkan puteranya sendiri, sebagaimana wanita-wanita lain. Tapi suratan takdir menghendaki lain, suaminya tidak kuasa mengubah impiannya menjadi kenyataan.



Berkecamuklah semua fikiran itu di kepalanya. Ia terlena dalam lamunannya, sampai suara halus suaminya tiba-tiba mengejutkan hatinya. “Ra’il, isteriku yang cantik, bergembiralah!” Kata suaminya sambil menunjukkan sesuatu. Zulaikha menoleh kepada suaminya, dan betapa terkejut ketika ia lihat suaminya datang bersama seorang anak kecil.



“Siapa namamu?” tanya Zulaikha.

Dengan suara yang hampir-hampir tidak terdengar, anak itu menjawab, “Yusuf”.



Al-Aziz, suami Zulaikha, kemudian mengikutinya dari belakang serta berkata, “Telah kubeli ia dari kafilah yang didapati disebuah telaga di padang pasir. Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi ia bermanfaat bagi kita, atau kita pungut ia sebagai anak”.



Isteri al-Aziz tidak mengetahui takdir apa yang bakal terjadi antara dia dan anak itu di hari-hari yang akan datang. Yang jelas ia merasa senang atas kedatangan anak itu, dan hilanglah

kesedihan yang selama ini menghimpit dadanya. Hari-hari berlalu. Yusuf semakin besar dan menjadi dewasa. Wajahnya tampak semakin tampan. Isteri Aziz tidak mengerti kebahagiaan

apa yang meresap di hatinya setiap kali ia memandang Yusuf, dan kesedihan yang menghantuinya ketika Yusuf hilang dari pandangannya. Setiap kali malam tiba, dan Yusuf pergi ke kamar tidurnya, Zulaikha merasa ada sesuatu yang mengusik lubuk jiwanya, sehingga

kadang kala ia bangun meninggalkan suaminya yang sedang tidur, kemudian pergi ke pintu kamar Yusuf. Zulaikha berdiri di pintu kamar Yusuf beberapa saat. Dalam hatinya timbul keraguan: apakah sebaiknya ia masuk menemui Yusuf seperti yang diinginkannya,

ataukah ia kembali ke tempatnya sendiri di samping suaminya. Fikiran seperti itu selalu mengganggu hatinya semalaman, sampai cahaya matahari pagi terlihat masuk melalui jendela-jendela kamarnya. Jika sudah demikian, ia kembali ke kamar suaminya.



Setiap kali pandangannya bertemu dengan pandangan Yusuf, ia merasakan keinginan yang kuat untuk selalu berada dekat pemuda itu, dan tak ingin rasanya berpisah untuk selama-lamanya. Namun, hati kecilnya berkata bahawa Yusuf tidak memendam perasaan

yang sama seperti perasaannya. Pertanyaan yang selalu mengusik kalbunya adalah: Apakah Yusuf mencintainya sebagaimana ia mencintai Yusuf? Apakah Yusuf memendam perasaan seperti yang dipendamnya? Meskipun hati kecilnya berkata bahawa Yusuf tidak menampakkan sikap seperti itu, ia tidak mahu mendengar jawapan itu. Pada suatu petang, isteri Aziz merasa tidak kuasa lagi hanya berdiri di ambang cinta yang disimpannya kepada Yusuf. Ia kemudian berdiri dimuka cermin, mengagumi kecantikan parasnya, seraya berkata kepada dirinya sendiri, “Adakah, di seluruh Mesir ini, wanita yang kecantikannya melebihi kecantikanku, sehingga Yusuf menghindar dariku? Tidak boleh tidak, wahai, Yusuf, hari ini aku akan menjumpaimu dengan segala macam bujukan dan rayuan, sampai engkau tunduk kepadaku”.



Kemudian ia membuka lemari, dan matanya mengamati setumpuk pakaian di dalamnya. Dipilihnya salah satu gaunnya yang paling indah, berwarna merah dengan model yang membangkitkan ghairah laki-laki. Manakala gaun itu dikenakan, maka sebahagian auratnya yang seharusnya tersembunyi akan tampak. Itulah yang justeru dikehendakinya. Kemudian ia memakai wangi wangian di sekujur tubuhnya, yang menyebabkan seorang lelaki akan berghairah kerana baunya. Setelah itu, ia atur rambutnya seindah-indahnya di malam yang sunyi itu. Setelah menyelesaikan dan menyempurnakan dandanannya, Zulaikha mengamati sekelilingnya, hingga ia benar-benar yakin bahawa tidak ada seorang pun pelayannya yang masih menunggunya di situ; semuanya sudah lelap di kamarnya masing-masing di kegelapan malam itu. Ia pun tahu bahawa suaminya sedang memenuhi panggilan seorang hakim Mesir dan sibuk dengan urusan-urusannya, sehingga tidak mungkin ia akan kembali sebelum fajar pagi tiba. Setelah segalanya beres, pergilah ia menuju kamar Yusuf. Didapatinya pintu kamar itu tertutup dan lampunya sudah dimatikan. Dengan perlahan ia mengetuk; satu kali, dua kali … dan tiga kali. Tak lama kemudian, Yusuf pun bangun menyalakan lampu dan membukakan pintu. Alangkah terkejutnya Yusuf ketika ia melihat isteri al-Aziz sudah berada di hadapannya. Tapi ia tidak berkata apa-apa kecuali hanya diam menunduk. Tiba-tiba Zulaikha masuk ke dalam, mendekatinya dengan ramah, dan memegang tangannya sambil menutup pintu kamar. Zulaikha merasakan kegelisahan, ketakutan, dan tak boleh menjawab pandangan kedua mata Yusuf. Ia lalu berpaling ke arah Yusuf, sedangkan Yusuf selalu berusaha menjauh darinya. Isteri al-Aziz kemudian berkata, “Apakah maksud semua ini, hai, Yusuf? Janganlah engkau menjauh dariku, sehingga aku binasa kerana rindu kepadamu”. Yusuf diam tanpa jawapan. Isteri al-Aziz mendekatinya lagi seraya berkata, “Aduhai, Yusuf,

betapa indahnya rambutmu!”

Yusuf menjawab, “Inilah sesuatu yang pertama kali akan

berhamburan dari tubuhku setelah aku mati”.

“Aduhai, Yusuf, betapa indahnya kedua matamu!” Bujuk isteri al-Aziz

lagi.

“Keduanya ini adalah benda yang pertama kali akan lepas dari

kepalaku dan akan mengalir di muka bumi!”

Isteri al-Aziz berkata lagi, “Betapa tampannya wajahmu, hai, Yusuf”.

“Tanah kelak akan melumatnya,” Jawab Yusuf.

Kemudian Zulaikha berkata kepadanya, “Telah terbuka tubuhku

kerana ketampanan wajahmu”.

“Syaitan menolongmu untuk berbuat hal itu!” Kata Yusuf.

“Yusuf! Bagaimanapun aku harus mendapatkan apa yang selama ini

kudambakan, dan kini aku datang kerananya”. Kata Zulaikha.

Yusuf menjawab: “Ke manakah aku akan lari dari murka Allah jika

aku menderhakaiNya?”

Sedarlah isteri al-Aziz bahawa Yusuf benar-benar tidak mahu

memenuhi apa yang ia inginkan. Maka, ia pun lebih mendekat lagi,

dan meletakkan badan Yusuf di atas dadanya. Ia berharap Yusuf

akan tertarik kepadanya dan mahu memenuhi keinginannya. Akan

tetapi, di luar dugaannya, Yusuf malah menghindar darinya dan

segera berlari hendak keluar dari kamar itu.

Isteri al-Aziz tak habis berfikir mengapa Yusuf sedemikian

keras mempertahankan kesuciannya di hadapan wanita cantik yang telah

siap melayaninya, bahkan lari menjauh darinya. Ia lalu mengejar

Yusuf dari belakang untuk memaksanya. Ketika sudah sangat dekat,

dipegangnyalah bahagian belakang baju Yusuf dan ditariknya

kuat-kuat. Dengan penuh kemarahan, ia melarang Yusuf keluar dari

kamar. Akhirnya, koyaklah bahagian belakang baju Yusuf.

Pada saat yang sama, tiba-tiba al-Aziz sudah berada di

hadapan mereka berdua, bersama saudara sepupu Zulaikha. Dengan serta

merta isteri al-Aziz berkata: “Apakah hukuman bagi orang yang

akan berbuat serong kepada isterimu, selain dipenjarakan atau

(dihukum) dengan seksaan yang pedih?” Dengan perkataan itu,

Zulaikha bermaksud menyatakan bahawa Yusuf telah berbuat yang

melampaui batas atas dirinya.

Al-Aziz sangat marah atas terjadinya peristiwa memalukan

itu. Kerana tidak menduga hal itu dilakukan oleh Yusuf, seorang anak

terlantar yang telah dibelinya, dipeliharanya, dan dikasihinya

seperti kasih sayang seorang ayah kepada puteranya sendiri. Tidak

mungkin hal itu boleh terjadi?

Yusuf sedar bahawa isteri al-Aziz telah berkata dusta

tentang dirinya dan menuduhnya dengan tuduhan palsu. Maka, segeralah

Zulaikha berkata kepada al-Aziz: “Dia menggodaku untuk

menundukkan diriku (kepadanya)”.

Allah ternyata menghendaki bebasnya Yusuf dari tuduhan wanita

itu. Seorang bayi yang masih menyusu, anak salah seorang keluarga

Zulaikha yang ketika itu datang ke istana, tiba-tiba berkata,

“Jika bajunya koyak di bahagian muka, maka wanita itulah yang benar

dan Yusuf termasuk orang-orang dusta. Dan jika bajunya koyak di

bahagian belakang, maka wanita itulah yang dusta dan Yusuf

termasuk orang-orang yang benar”.

Mendengar itu, segeralah al-Aziz menghampiri Yusuf untuk

melihat bajunya. Demi didapatinya baju Yusuf koyak di bahagian

belakang (kerana tarikan isterinya), mengertilah al-Aziz akan

pengkhianatan isterinya dan bersihnya Yusuf dari tuduhan itu. Kemudian

ia berkata: “Sungguh, inilah tipu muslihatmu. Sungguh dahsyat

tipu muslihatmu!” Kemudian ia memandang Yusuf seraya berkata: “Hai,

Yusuf,

berpalinglah dari ini!” Maksud perkataan itu adalah agar Yusuf tidak

memberitakan aib yang terjadi atas diri isterinya itu, sehingga

tidak terdengar oleh orang ramai. Sedangkan kepada isterinya ia

berkata: “Dan (kamu, hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu

itu, kerana sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang berbuat

salah”.

“Celakalah kamu, Yusuf!” Kata isteri al-Aziz dengan kemarahan

yang memuncak, kerana Yusuf menolak kecantikan dan kebesarannya.

“Tidak! aku tak akan membiarkanmu, Yusuf. Bagaimana pun akan

kucari jalan lain yang dapat mempedayakanmu, hingga kamu

memenuhi apa yang kukehendaki…”

Hari-hari pun berlalu, dan al-Aziz yang kalah dalam urusan

itu berusaha memohon kerelaan isterinya menghadapi kenyataan itu,

sementara sang isteri menyanggahnya dengan dalih bahawa suaminya

telah menjatuhkan martabat dan kemuliaannya. Zulaikha tahu

benar bahawa setiap kali ia menampakkan kebenciannya kepada

suaminya, sang suami benar-benar berusaha mendekati dan

membujuknya kerana ia sangat mencintainya dan merasa lemah di

hadapan kecantikan wajahnya dan ketinggian peribadinya, yang

sebenarnya bersifat mulia.

Yusuf sendiri akhirnya berdiam sepanjang hari di dalam

kamarnya, kerana peristiwa aib itu terjadi di situ. Ia tidak keluar

dari

kamarnya kecuali ada suatu pekerjaan penting yang ditugaskan

oleh tuannya, al-Aziz.

Hari-hari yang berat dan keras selalu menghantui isteri

al-Aziz. Ia menanti datang suatu peluang untuk kembali melakukan tipu

dayanya atas diri Yusuf, sebab apa yang baru terjadi itu justeru

menambah rasa cinta dan keinginan untuk berhubungan dengan

Yusuf, meskipun secara terang-terang ia telah berdusta atas diri

Yusuf untuk menghilangkan keraguan suaminya terhadapnya.

Hari demi hari dirasakan oleh isteri al-Aziz dengan berat

dan terasa lambat berjalan. Di kota, beberapa peristiwa yang tak

terduga

telah terjadi. Wanita-wanita di Mesir, ketika itu, tidak

berkeinginan bicara lain kecuali tentang peristiwa aib antara isteri

al-Aziz dan

Yusuf. Yang sungguh menghairankan, bagaimana peristiwa itu dapat

tersebar di seluruh kota, padahal semua pihak di istana al-Aziz

berusaha merahsiakannya.

Dugaan sementara dialamatkan kepada pelayan laki-laki istana

dan sebahagian pelayan wanita yang masih ada hubungan keluarga

dengannya. Besar kemungkinan, merekalah yang membocorkan rahsia itu.

Langit ibu kota Mesir penuh dengan gema kisah sekitar

kejadian itu. Dalam setiap kelompok wanita, tidak ada masalah lain

yang

dibicarakan kecuali tentang isteri al-Aziz dan Yusuf, semuanya

dicurahkan tanpa segan silu.

Akhirnya, sampailah berita yang menyakitkan itu ke telinga

isteri al-Aziz. Dan tentu saja hal itu menimbulkan kemarahannya yang

luar

biasa. Akan tetapi, apa hendak dikata, ia tidak dapat berbuat

apa-apa kecuali menerima kenyataan itu dengan hati yang semakin pedih.

“Betapa perjalanan hidupku menjadi sepotong roti dalam mulut

wanita-wanita kota yang dipenuhi cemuhan dan ejekan.” Keluhnya

dalam hati, “padahal, di hari-hari kemarin, tak seorangpun dari

mereka berani menyebut namaku kecuali dengan segala penghormatan

dan kemuliaan”. Kemudian ketenangan mulai meresap di hati isteri

al-Aziz,

setelah jiwanya tergoncang kerana kemarahan. Mulailah ia berbicara

kepada dirinya sendiri:“ Aku wanita, dan mereka pun wanita.

Harus mereka terima hinaan sebagaimana hinaan yang mereka tujukan

kepadaku. Jika mereka memperolok-olokku dengan lidahnya, maka

sesungguhnya olok-olokku nanti lebih keras atas diri mereka…”

Maka, keluarlah dia dari kamarnya menuju beranda istananya yang

menghadap Sungai Nil.

Di tepian sungai itu, ia mulai berfikir, sementara angin

lembut menerpa pepohonan bunga yang mengelilingi istana, membuat

harum udara di sekitarnya. Isteri al-Aziz mulai merenung;

fikirannya berputar ke sana kemari, mengikuti alunan ombak sungai yang

tenang. Tak lama kemudian, wajahnya tampak sedikit berseri, kemudian

mulutnya tersenyum. Telah ditemukan satu cara untuk

membereskan masalah itu. Ya, mengapa ia tidak menghentikan

cemuhan wanita-wanita itu tentang dirinya dan Yusuf dalam suatu

pertemuan terbuka? Mengapa ia tidak memanggil wanita-wanita itu

untuk duduk bercakap-cakap seperti biasa ia lakukan sebelum ini,

lalu ia perintahkan Yusuf keluar (menampakkan diri di hadapan

mereka)? Nanti mereka akan sedar dan mengerti mengapa isteri al-Aziz

jatuh hati kepada anak angkatnya.

Kemudian dipanggilnya semua wanita itu ke istana untuk

bersukaria. Kepada mereka dipersembahkan berbagai macam

buah-buahan, dan masing-masing diberi sebilah pisau sebagai alat

pemotongnya. Akan dilihat oleh isteri Al-Aziz apa yang nanti bakal

terjadi ketika Yusuf muncul secara tiba-tiba di tengah-tengah

mereka.

Hairanlah kebanyakan wanita bangsawan terhadap panggilan

isteri al-Aziz itu. Mereka menyaksikan suasana yang lain dari

biasanya. Ruangan istana, ketika itu, dihiasi dengan penuh

kemegahan. Wanita-wanita yang hadir duduk di kerusi yang indah. Di

hadapan mereka masing-masing terdapat sepinggan buah segar dan

sebilah pisau pemotongnya.

Semua pandangan hadirin ditujukan kepada barang-barang yang

ada dalam ruangan istana itu. Semuanya diam membisu, tak ada

yang berani berbicara dengan jelas tentang apa yang tersimpan di

dada dan mulailah isteri Aziz membuka acara. Pembicaraan hanya

berkisar tentang buah dan masalah-masalah pesta ria itu, sama

sekali jauh dari masalah peristiwa dirinya dengan Yusuf. Ia berkata

bahawa segala yang disediakannya kali ini dimaksudkan sebagai

kejutan bagi wanita-wanita itu.

Di antara wanita-wanita yang hadir dalam jamuan itu, ada

salah seorang yang menyindir. Dengan cara yang cerdik, ia berkisah

kepada hadirin tentang seorang pemudi yang jatuh cinta, dan mati

dalam kesedihan kerana laki-laki yang meminangnya tewas di

medan perang melawan musuh-musuh negerinya. Tetapi isteri

al-Aziz, dengan lebih cerdik, mengalihkan pembicaraan ke

masalah-masalah lain.

Kemudian ia berkata kepada Yusuf, “Keluarlah (tampakkanlah

dirimu) kepada mereka.” Maka, keluarlah Yusuf dari tempatnya menuju

jamuan

wanita-wanita itu. Betapa terkejutnya wanita-wanita itu demi melihat

ketampanan Yusuf. Mereka sama tercengang dan kehairanan. Dan

tanpa disedari, mereka memotong jari-jari mereka sendiri dengan

pisau. Mereka mengira sedang memotong buah, padahal tidak

dirasakan darah mengalir dari tangan mereka. Lama-kelamaan mereka

baru ingat dan menyedari apa yang telah mereka lakukan, kemudian

berkata, “Maha Besar Allah. Ini bukanlah manusia. Ia tiada lain

dari malaikat yang mulia”.

Ketika itu wajah isteri al-Aziz menahan sedih dan duka.

Berubahlah wajah nan cantik itu menjadi marah. Ia berkata seraya

menunjuk kepada Yusuf: “Itulah orang yang menyebabkan aku di

cela kerana (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah

menginginkan dirinya, tetapi ia menolak. Dan (sekarang) jika dia

tidak mentaati apa yang kuperintahkan, nescaya ia akan

dipenjarakan dan dia akan menjadi orang yang hina”.

Yusuf mendengar apa yang dikatakan oleh isteri Aziz dengan

sikap yang tenang dan tabah, di hadapan wanita-wanita kota. Ia pun

mendengar keinginan setiap wanita yang hadir, sebagaimana

keinginan isteri al-Aziz terhadapnya. Sambil berlindung kepada Allah,

Yusuf berkata, “Tuhanku! Penjara lebih kusukai daripada memenuhi

ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Allah hindarkan aku dari

tipu daya mereka, tentulah aku tertarik kepada mereka. Dan

tentulah aku termasuk orang yang jahil”. Allah meneguhkan

hamba-hamba-Nya yang mukmin serta berlindung dan berpegang

dengan kebenaran yang diperintahkan oleh-Nya …” Maka, Tuhan

memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu

daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar,

Yang Maha Mengetahui”.

Pulanglah wanita-wanita kota itu dengan tangan mereka

berlumuran darah. Mereka semua akhirnya sedar bahawa Zulaikha, isteri

al-Aziz, terhalang cintanya kepada Yusuf. Yusuf, kemudian

meninggalkan ruangan itu dan pergi ke kamarnya. Isteri al-Aziz tampak

duduk sambil berfikir. Ia memang menghendaki kehinaan atas

wanita-wanita yang menghina dirinya dengan Yusuf, dan hal itu telah

selesai ia lakukan. Menanglah ia dengan suatu kemenangan yang

dapat menyembuhkan sakit hatinya.

Akan tetapi, setelah ia lebih dalam berfikir, ia sedari

bahawa perasaan yang ditanggungnya selama ini adalah suatu sebab yang

berat baginya. Ia berbicara dengan dirinya sendiri: “Yusuf telah

menghindar dariku dua kali; sekali dikamarnya dan sekali di hadapan

wanita-wanita kota. Sesungguhnya wanita-wanita kota itu pun

mencintai Yusuf sebagaimana aku, tetapi semuanya tidak memperoleh

sesuatu darinya. Ancamanku kepadanya tidak ditakutinya.

Celakalah kamu meskipun aku mencintaimu.”

Pergilah isteri al-Aziz menemui suaminya. Al-Aziz kemudian

bertanya tentang jamuan yang diadakannya. Isterinya menjelaskan

bahawa jamuan itu hanya menambah keburukan baginya.

“Bagaimana hal itu boleh terjadi?” Tanya Al-Aziz.

“Jika Yusuf tidak disembunyikan dari seisi istana dan kota, dia

akan selalu berbicara tentang apa yang memburukkanku…” Jawabnya.

Maka, mendekatlah al-Aziz kepada isterinya seraya berkata.

“Bagaimana engkau boleh rela dengan apa yang memburukkanmu?”

Gementarlah badan wanita itu, dan kemudian berkata: “Kalau

begitu, masukkanlah Yusuf ke dalam penjara, sehingga semua orang

akan melupakannya”.

Al-Aziz menyetujui usul isterinya itu. Tak lama kemudian,

beberapa pengawal istana membawa Yusuf ke penjara. Tatkala Yusuf

keluar dari pintu istana, isteri al-Aziz berdiri di belakang

jendela kamarya sambil memandanginya. Ia merasa seolah-olah sebahagian

dari hatinya tercabut, meskipun dialah yang mendesak suaminya

agar memasukkan Yusuf ke dalam penjara.

Saban hari berlalu, dan kesedihan selalu mewarnai wajah

isteri al-Aziz, sementara suaminya hanya boleh melihat hal itu dengan

sikap diam dan tidak kuasa berbuat sesuatu. Wanita itu bertanya

kepada dirinya sendiri: “Salahkah aku tatkala menyuruh al-Aziz

memasukkan Yusuf ke dalam penjara? Ya, kuharamkan diriku melihat

Yusuf… “Sekali lagi ia berfikir dalam kegelisahannya: “Tetapi,

apakah aku bersalah dalam urusan itu?” Ia menyanggah dirinya

sendiri untuk lepas dari azab, seperti seorang dermawan yang haus,

tetapi tidak sanggup menjangkau air yang dipikul di bahunya sendiri.

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun

berjalan tanpa sunyi dari cerita isteri al-Aziz dengan Yusuf. Pada

suatu

hari, datanglah utusan raja, memerintahkannya untuk datang

keistana. Isteri al-Aziz sangat hairan, sebab hal itu belum terjadi

sebelumnya. Ia bertanya kepada suaminya apa kira-kira yang

menyebabkan sang raja memanggilnya ke istana.

Al-Aziz menjawab, “Mungkin ada urusan yang berhubungan dengan

Yusuf.”

Mendengar nama Yusuf disebut lagi, lenyaplah segala dugaan.

Tetapi, benarkah raja hanya berkehendak untuk berbicara

dengannya tentang Yusuf?

Dengan penuh pertanyaan di benaknya, pergilah isteri al-Aziz

menuju istana raja. Di sana didapatinya wanita-wanita yang telah

memotong tangannya beberapa waktu yang lalu, semuanya menghadap

Raja Mesir. Sementara itu, sang raja memandangi wajah para

wanita itu satu persatu, kemudian mengajukan pertanyaan singkat

kepada wanita-wanita itu: “Bagaimana keadaanmu ketika kamu

menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?”

Mereka menjawab serentak: “Kami tiada mendapati suatu keburukan

padanya (Yusuf)”. Tiba-tiba, tanpa diminta oleh Raja, isteri al-Aziz

berbicara. Ia merasa telah tiba saatnya untuk berbicara terus terang

perihal itu, agar

hilang semua beban dosa kerana tindakan aniayanya terhadap

Yusuf. Di hadapan Raja, wanita-wanita kota, dan seluruh yang hadir di

situ, ia menerangkan: “Sekarang jelaslah kebenaran itu. Akulah

yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan

sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”.

(Yusuf berkata), “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz)

mengetahui bahawa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di

belakangnya, dan bahawasanya Allah tidak merelai tipudaya

orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari

kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada

kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.

Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

Terjadi perbedaan pendapat tentang kehidupan perempuan itu

selanjutnya. Sebahagian orang berpendapat bahawa sejak itu isteri

al-Aziz hidup bersama kesedihan dan putus asa kerana ingatannya

kepada Yusuf. Sebahagian yang lain berpendapat bahawa isteri

al-Aziz itu akhirnya pindah ke suatu tempat yang jauh, dan tiada

khabar beritanya sama sekali. Yang jelas, kehidupan wanita itu

menjadi terganggu, kerana cinta kepada Yusuf.

Namun ada yang mengisahkan setelah peristiwa itu Zulaikha

bertaubat kepada Allah SWT. Ketika Yusuf diutus menjadi Rasul dan

menjadi penguasa menggantikan Al-Aziz, Nabi Yusuf berjumpa

dengan Zulaikha yang ketika itu keadaannya sudah tua. Akhirnya Allah

menjadikan Zulaikha muda remaja dan berkahwin dengan Nabi Yusuf.

Maka jadilah Zulaikha sebagai seorang wanita yang solehah yang

sentiasa beramal kepada Allah SWT.

(Kisah Zulaikha ini dapat di baca dalam Al-Quran surah Yusuf ayat

21-53)

belajar fisika yuk!!!!

miskin dan tidak Pintar



mari kitabelajar fisika... =)

Prof. Koshiba & Prof. Tsui: miskin dan tidak Pintar bukan alasan untuk tidak suskes Korun
Prof. Masatoshi Koshiba (Jepang) dan Prof. Daniel Chee Tsui (China) adalah dua fisikawan peraih nobel fisika yang memiliki latar belakang kehidupan yang unik. Ketika Koshiba masih belajar di sekolah menengah, seorang gurunya mengatakan bahwa Koshiba tidak mungkin bisa belajar fisika karena ia selalu mendapat nilai merah. Sedangkan Prof. Tsui adalah orang China ndeso dan kedua orang tuanya juga buta huruf. Desa kelahirannya selalu dilanda bencana kelaparan, banjir dan peperangan. Lalu mengapa nasib yang tidak menguntungkan tersebut membuahkan kesuksesan bagi mereka ? Tulisan ini GuruMuda tujukan bagi adik-adik pelajar sekolah menengah yang merasa kemampuan otaknya pas-pasan, apalagi sampai sering mendapat nilai merah; juga bagi kita yang berasal dari keluarga miskin, apalagi orangtua buta huruf alias tidak bisa membaca dan menulis. Selamat membaca sambil merenung… semoga kita termotivasi untuk mengikuti jejak mereka. Sukses adalah milik kita semua, mengapa koshiba dan Tsui bisa, kita tidak ? khan sama-sama punya kepala, kaki dan tangan, darah sama-sama merah. Bedanya diriku agak hitam, dirimu mungkin agak putih dan eyang Koshiba dan Tsui kulitnya putih + agak sipit
Eyang Masatoshi Koshiba lahir di kota Toyohashi, Jepang, pada tanggal 19 September 1926. Pada mulanya ia bercita-cita masuk militer mengikuti jejak ayahnya atau menjadi musisi, karena ia sangat menyukai musik. Cita-citanya masuk militer gagal karena sebelum mengikuti tes ia menderita sakit Polio. Tetapi mengapa ia memilih untuk menekuni ilmu fisika, bukannya menjadi musisi ? seandainya Koshiba di Indonesia, mungkin ia akan memilih menjadi musisi, khan jadi terkenal dan punya banyak uang, tiap hari konser + punya sekampung fans… Koshiba memilih menjadi fisikawan, karena gurunya mengatakan bahwa ia tidak mungkin bisa belajar fisika. nilai raportnya penuh dengan nilai-nilai berwarna merah karena merasa diangap rendah oleh gurunya, Koshiba lalu melepaskan keinginannya menjadi musisi dan memutuskan untuk menekuni ilmu fisika di Universitas Tokyo. Lagi-lagi, sial menimpa dirinya… nilai hasil belajar yang kurang memuaskan selalu menyertai langkah hidupnya ketika belajar di Universitas Tokyo. Koshiba tetap ngotot untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi karena ia yakin bisa menguasai ilmu fisika. Padahal nilainya sering jeblok ketika kuliah di jepang, Koshiba juga sambil bekerja untuk meringankan beban hidup keluarganya. Setelah menamatkan kuliah di Universitas Tokyo, ia nekat pergi ke Amerika Serikat hanya untuk belajar fisika. Nekat banget nih orang, banyak nilai merah tapi masih ngotot… sebagaimana tradisi yang masih berlanjut hingga sekarang, dia juga diharuskan membawa surat rekomendasi dari salah satu dosennya di Tokyo. Tahukah dirimu apa yang ditulis dosen tersebut ? “nilainya selalu kurang memuaskan…. Tetapi dia tidak bodoh….” Dengan semangat yang menggebu-gebu dan penuh perjoeangan + kerja keras yang luar biasa, Koshiba berhasil memperoleh gelar Doktor di University of Rochester. Mengerikan…. Sering mendapat nilai merah tetapi berhasil menjadi Doktor… fisika lagi…
Setelah berjoeang di Amerika serikat, Koshiba kembali ke Jepang dan setelah beberapa tahun mengajar dan melakukan riset, ia diangkat menjadi Profesor di Universitas Tokyo… Dahulu kala, di kampus tersebut ia sering mendapat nilai yang kurang memuaskan… ternyata ia menjadi profesor di tempat yang sama… aneh bin ajaib. Rupanya gelar profesor belum cukup bagi Koshiba. Mungkin beliau masih merasa sakit hati dengan ucapan gurunya dan mungkin juga dosennya, sehingga ia tetap bekerja keras dan tetap dalam perdjoeangan melakukan riset… Puncak prestasinya pun tiba… ia dinobatkan menjadi fisikawan peraih Nobel Fisika pada tahun 2002, penghargaan yang sangat bergengsi bagi para fisikawan di seluruh pelosok bumi. Nobel Fisika adalah hadiah Prof. Koshiba yang paling indah untuk guru dan dosennya yang pernah menganggap dirinya tidak mampu… mengapa ia bisa kita tidak ?
Dari Jepang, mari kita jalan-jalan ke China.
Prof. Daniel Chee Tsui lahir pada tanggal 28 Februari 1939 di sebuah desa kecil, Provinsi Henan, China. Ayah dan ibunya buta huruf dan mereka juga tinggal di desa yang selalu dilanda bencana banjir, kekeringan dan perang. Walaupun buta huruf, ayahnya sangat ingin Tsui sukses, sehingga pada tahun 1951 ayahnya mengirim Tsui ke Hongkong. Setelah lulus sekolah dasar, Tsui melanjutkan ke sekolah menengah Pui Ching, Kowloon, Hongkong, sebuah sekolah menengah yang sangat terkenal di Hongkong. Luar biasa orang tua beliau… karena kejeniusan dan kerja kerasnya yang luar biasa, Tsui berhasil mendapat beasiswa ke Amerika Serikat. Setelah Lulus dari Augustana College, Tsui melanjutkan kuliahnya ke University of Chicago dan berhasil meraih gelar doktor pada tahun 1968.
Setelah berhasil meraih gelar doktor, Tsui melakukan riset di Bell Laboratories, New Jersey. Dengan tekun dan kerja keras, ia berhasil menemukan material baru dimana elektron dapat bergerak dipermukaannya tanpa gesekan. Penemuannya ini sekarang digunakan untuk pembuatan chip-chip komputer yang merupakan peralatan utama untuk era teknologi canggih saat ini. Penemuannya tersebut membuatnya memperoleh penghargaan nobel fisika pada tahun 1998. Beliau adalah Profesor teknik elektro pada Princeton University dan menjadi pembimbing Oki Gunawan, Ph.D, mahasiswa Indonesia yang pernah memperoleh medali perunggu pada Olimpiade Fisika Internasional tahun 1993, saat Indonesia pertama kali mengikuti kejuaraan bergengsi tersebut. Kemiskinan dan kemelaratan ternyata tidak membuatnya mundur dan menjadi alasan terbaik untuk tidak sukses… bagaimana dengan kita ?
Sukses yang mereka peroleh adalah hasil kerja keras dan penuh perjoeangan… kemampuan otak yang pas-pasan tidak menjadi alasan bagi Koshiba untuk gagal. Orang tua yang miskin juga tidak menjadi alasan bagi Tsui untuk mundur. Mari kita belajar dari kedua fisikawan kelas kakap ini. Apakah dirimu merasa sering mendapat nilai merah ? kenangkanlah Koshiba di manapun dirimu berada. Atau dirimu juga berasal dari keluarga yang penuh penderitaan dan kemelaratan ? ingatlah Prof. Tsui… pintar saja tidak cukup, demikian kata Prof. Tsui… harus tekun dan tetap kerja keras sampai sukses. Apapun bidang yang engkau sukai dan akan atau sedang ditekuni, tetaplah fokus di sana dan bertekunlah… Tunjukkan kepada semua orang yang meragukanmu, mereka yang pernah mengatakan dirimu bodoh, miskin, melarat dan tertindas… bahwa dirimu juga bisa. Ayo, mari kita sama-sama berjuang… Ssstttt… jangan lupa ma allah swt..kita berusaha tpi allah lah yg menentukan..semangad!!!!

Batik Indonesia

Batik indonesia, merupakan budaya yang turun menurun dari nenek moyang kita. berawal dari jaman kerajaan majapahit (ada pula yang menyebutkan dari jaman kerajaan mataram) hingga sekarang. Batik terkenal dengan motif dan coraknya yang khas.
Setiap wilayah di Indonesia mempunyai motif-motif batik tertentu sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah, seperti halnya batik jogja dengan warnanya yang putih bercorak hitam. Ada pula batik solo yang warnanya kuning dengan corak tanpa putih.
Batik pun bermacam-macam dalam cara pembuatannya, ada batik tulis yang di produksi oleh rumahan dan di kerjakan secara tradisional, adapun batik cap yang di produksi oleh pabrik secara modern.
Bahan untuk membuat batik tulis tergolong murah karena bahan yang di pakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang mudah di dapat. Seperti : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya di buat dari soda abu, serta garamnya di buat dari tanah Lumpur, serta kain putih untuk bahan dasar hasil tenunan.
Ada tiga tahapan dalam proses pembuatan batik yaitu pemberian corak, pemakaian malam (lilin) serta pelepasan lilin dari kain. Tahapan-tahapan ini sangat berpengaruh terhadap hasil batik itu tersendiri.

Dulu pemerintah kurang peduli terhadap budaya-budaya daerah dan sering kali terabaikan yang luput dari perhatian dan sering kali di curi oleh Negara tetangga. Seperti batik yang sempat di curi hak ciptanya oleh Negara tetangga.
Setelah kejadian itu, Indonesia lebih membudayakan batik. Hingga diadakannya hari batik nasional setiap tanggal 2 oktober, yang di mulai pada tahun ini.
Rakyat Indonesia memakai batik bukan hanya ketika hari batik nasional saja, namun sekarang, di sekolah-sekolah dan kantor-kantor telah di wajibkan kepada guru dan para pegawai untuk bekerja dengan memakai batik Indonesia.
Dengan diadakannya hari batik nasional tersebut, upaya pelestarian budaya batik di Indonesia menjadi lebih meningkat dan terkenal di dunia internasional.
Ketika budaya Indonesia telah di kenal di seluruh dunia, maka di harapkan produksi batik Indonesia bisa lebih meningkat mutu maupun kualitasnya.
maka penghasilan para perajin batik di Indonesia di harapkan juga bisa lebih meningkat dari segi pemasaran maupun penghasilan.
Adapun kalau di tunjang dengan modal yang cukup tentunya akan lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi para perajin itu sendiri dan tentunya juga akan dapat menghasilkan devisa yang menunjang perekonomian nasional dalam menghadapi dampak krisis global.




"lomba karya tulis FIKOM Unissula"

PENERBANGAN GRATIS AL-JENAZAH AIRLINES 24 JAM NONSTOP,,,,

RENUNGKAN MAKNANYA
Orang Cerdas Adalah Orang Yang Mengingat Akan
kematian, berikanlah waktu anda dan bacalah sampai
habis, semoga dapat menjadikan hikmah buat kita
semua dan sadar, bahwa kita akan mati dan tinggal
menunggu waktunya, Wassalam

INFORMASI PENERBANGAN GRATIS
AL-JENAZAH AIRLINES LAYANAN PENUH 24 JAM

Bila kita akan 'berangkat" dari alam ini ia
ibarat penerbangan ke sebuah negara.

Dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam
brosur penerbangan, tetapi melalui Al-Qur'an dan
Al-Hadist.

Dimana penerbangan bukannya dengan Garuda
Airlines, Singapore Airlines, atau American
Airlines, tetapi Al-Jenazah Airlines.

Dimana bekal kita bukan lagi tas seberat 23Kg,
tetapi amalan yang tak lebih dan tak kurang.

Dimana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau
setaraf dengannya, akan tetapi kain kafan putih.

Dimana pewanginya bukan Channel atau Polo,
tetapi air biasa yang suci.

Dimana passport kita bukan Indonesia , British
atau American, tetapi Al-Islam.

Dimana visa kita bukan lagi sekedar 6 bulan,
tetapi 'Laailaahaillallah'

Dimana pelayannya bukan pramugari jelita, tetapi
Izrail dan lain-lain.

Dimana servisnya bukan lagi kelas business atau
ekonomi, tetapi sekedar kain yang diwangikan.

Dimana tujuan mendarat bukannya Bandara
Cengkareng, Heathrow Airport atau Jeddah
International, tetapi tanah pekuburan.

Dimana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber
AC dan permadani, tetapi ruang 2x1 meter, gelap
gulita.

Dimana pegawai imigrasi adalah Munkar dan Nakir,
mereka hanya memeriksa apakah kita layak ke tujuan
yang diidamkan.

Dimana tidak perlu satpam dan alat detector.

Dimana lapangan terbang transitnya adalah Al
Barzah

Dimana tujuan terakhir apakah Syurga yang
mengalir sungai di bawahnya atau Neraka Jahannam.

Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom,
karena itu tak perlu bimbang.

Sajian tidak akan disediakan, oleh karena itu
tidak perlu merisaukan masalah alergi atau halal
haram makanan.

Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan
ini senantiasa tepat waktunya, ia berangkat dan tiba
tepat pada masanya.

Jangan pikirkan tentang hiburan dalam
penerbangan, anda telah hilang selera bersuka ria.

Jangan bimbang tentang pembelian tiket, ianya
telah siap di booking sejak anda ditiupkan ruh di
dalam rahim ibu.

YA! BERITA BAIK!! Jangan bimbangkan siapa yang
duduk di sebelah anda.

Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan
ini.

Oleh karena itu bergembiralah selagi bisa! Dan
sekiranya anda bisa!

Hanya ingat! Penerbangan ini datang tanpa
'Pemberitahuan' .

Cuma perlu ingat!! Nama anda telah tertulis
dalam tiket untuk Penerbangan. ...

Saat penerbangan anda berangkat... tanpa doa
Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan
selamat jalan.

Tetapi Innalillaahi Wa Inna ilaihi Raaji'uun... .

Anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati.

ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?

'Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat
kematian. Karena dengan kecerdasannya dia akan
mempersiapkan segala perbekalan untuk
menghadapinya. '

ASTAGHFIRULLAH 3X, semoga ALLAH SWT mengampuni
kita beserta keluarga... Amiin WALLAHU A'LAM

Catatan:

Penerbangan ini berlaku untuk segala
umur...tanpa kecuali, maka perbekalan lebih baik
dipersiapkan sejak dini.....sangat tidak bijak dan
tidak cerdas bagi yang menunda-nunda mempersiapkan
perbekalannya.

SUARA YANG DIDENGAR MAYAT

Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:

1. Keluarga

2. Hartanya

3. Amalnya

Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal
Bersamanya yaitu;

1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali

2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.

Maka ketika Roh Meninggalkan
Jasad...Terdengarla h Suara Dari Langit Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau
Dunia Yang Meninggalkanmu

Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan,
Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu

Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia
Yang Telah Menumpukmu

Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia
Yang Telah Menguburmu."

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan.. ..
Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan
Anak Si Fulan...

Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini
Terkulai Lemah

Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini
Bungkam Tak Bersuara

Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa
Kini Tuli Dari Seribu Bahasa

Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia,
Mengapa Kini Raib Tak Bersuara."

Ketika Mayat Siap Dikafan...Suara Dari Langit
Terdengar Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan

Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan
Ridha

Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka
Allah ."

"Wahai Fulan Anak Si Fulan...

Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan
Nun Jauh Tanpa Bekal

Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan
Kembali Selamanya

Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang
Penuh Pertanyaan."

Ketika Mayat Diusung.... Terdengar Dari Langit
Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan

Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat

Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan
Taat."

Ketika Mayat Siap Dishalatkan. ...Terdengar Dari
Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..

Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau
Lihat Hasilnya Di Akhirat

Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik

Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."

Ketika Mayat Dibaringkan Di Liang
Lahat....terdengar Suara Memekik Dari Langit, "Wahai
Fulan Anak Si Fulan...

Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang
Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap
Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan...

Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau
Menangis

Dahulu Kau Bergembira, Kini Dalam Perutku Kau
Berduka

Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau
Bungkam Seribu Bahasa."

Ketika Semua Manusia Meninggalkannya
Sendirian... . Allah Berkata Kepadanya, "Wahai
Hamba-Ku.... .

Kini Kau Tinggal Seorang Diri

Tiada Teman Dan Tiada Kerabat

Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..

Mereka Pergi Meninggalkanmu. . Seorang Diri

Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar
Perintahku

Hari Ini,....

Akan Kutunjukan Kepadamu

Kasih Sayang-Ku

Yang Akan Takjub Seisi Alam

Aku Akan Menyayangimu

Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada
Anaknya".

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman,
"Wahai Jiwa Yang Tenang Kembalilah Kepada Tuhanmu

Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya

Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku

Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"

Anda Ingin Beramal Shaleh...?

Tolong Kirimkan Kepada Rekan-Rekan Muslim
Lainnya Yang Anda Kenal...!!!Semoga Kematian akan
menjadi pelajaran yang berharga bagi kita dalam
menjalani hidup ini.

Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk
senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah
hadithnya yang lain, beliau bersabda "wakafa bi
almauti wa'idha", artinya, cukuplah mati itu akan
menjadi pelajaran bagimu!

Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amiin....

Bahan Renungan Untuk Anda, Sahabatku, yang
mungkin terlalu sibuk bekerja...

Luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan
merenungkan pesan ini...

Alhamdulillah, Anda beruntung telah terpilih
untuk mendapatkan kesempatan membaca email ini.

Aktifitas keseharian kita selalu mencuri
konsentrasi kita. kita seolah lupa dengan sesuatu
yang kita tak pernah tau kapan kedatangannya.
Sesuatu yang bagi sebagian orang sangat
menakutkan.Tahukah kita kapan kematian akan
menjemput kita???

Sebarkan e-mail dakwah ini ke 5 orang terdekat
Anda, dan mintalah mereka untuk melakukan hal yang
sama. Cukup lima saja! Ini bukan surat ancaman
berantai. Yang jelas jika Anda tidak meneruskan
e-mail ini, maka Anda telah menyia2 kan kesempatan
untuk saling menasihati dalam kebenaran dan beramal
shalih. Jika Anda lakukan dengan ikhlas insya Allah
Anda akan menuai kebaikan. Mari berlomba dalam
kebaikan