Selasa, 22 Desember 2009

Bermesraan dengan Al-Quran

Seseorang dikatakan bersahabat dengan seseorang yang lain karena mereka memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Nah, lalu bagaimana jika kita ingin menjadi sahabat Al-Quran? Tentu saja kita juga harus berhubungan erat dengannya. Banyak keutamaan yang akan diperoleh ketika kita bersahabat dengan Al-Quran, diantaranya:

Dari `Utsman bin `Affan ra., dari Nabi saw. bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya."
(HR. Bukhari)

Dari `Aisyah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda : "Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (Muttafaqun `Alaihi)

Dari Ibnu `Umar ra., dari Nabi saw. bersabda : "Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; Seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infakkan sepanjang hari dan malam.“
(Muttafaqun `Alaih)

Dari Abu Umamah Al Bahili ra. berkata, saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda : "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya).“
(HR. Muslim)

Dari An Nawas bin Sam’an, Rasulullah SAW bersabda, ”Pada hari kiamat akan didatangkan Al-Qur’an dan orang-orang yang mempraktekan di dunia, didahului oleh surah Al Baqarah dan Ali Imran yang akan membela dan mempertahankan orang-orang yang mentaatinya.”(HR. Muslim)

Dari Al Barra bin Azib RA, “ Ada seorang membaca surat Al Kahfi sedang tidak jauh dari tempatnya, ada kuda yang terikat dengan tali kanan kiri, tiba-tiba orang itu diliputi oleh cahaya yang selalu mendekat kepadanya, sedang kuda itu lari ketakutan. Dan pada pagi hari ia datang memberi tahu kejadian itu kepada nabi SAW, maka bersabda nabi SAW, ”Itulah ketenangan (rahmat) yang telah turun untuk bacaan Al-Qur’an itu.” (HR Bukhori dan Muslim).

“Tidak ada satu kaum yang mereka sedang berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan mengitarinya, dan rahmat Allah akan tercurah kepadanya, dan sakinah (kedamaian) akan turun di atasnya, dan Allah akan sebutkan mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. At Tirmidziy dan Ibn Majah dari Abu Hurairah dan Abu Said)

“Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini dan akan menghinakannya dengan kitab ini pula.” (HR Muslim dari Umar bin Khatthab ra.)

Berhubungan erat dengan Al-Quran? Gimana caranya?

1. Membaca
- QS. Al Baqarah (2) : 121
“Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Tilawah dengan bacaan yang sebenarnya itu menurut sayyidina Ali bin Abi Thalib lisan fasih, hati turut merasakan apa yang dibaca, dan akal memikirkan apa yang dibaca.

- QS. Al Fathir (35) : 29
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,”

2. Faham dan tadabur
- QS. Muhammad (47) : 24
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?”
- QS. Shaad (38): 29
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”

Cara tadabur dengan membaca terjemah, tafsir, dan bertanya pada ulama.

3. Menghafal dan Menjaga

4. Melaksanakan
QS. Al –Isra (17) : 106
“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”

5. Mentarbiyah diri

6. Tunduk dengan hukumnya
QS. An-Nisa (4) : 65
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”

7. Mendakwahkannya
QS. An-Nahl (16): 125
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

8. Menegakkannya
QS. As-Syura (42): 13
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).”

Kiat-Kiat menghafal Quran
1. Niat yang ikhlas
2. Azzam yang kuat
3. Tilawah yang baik
4. Muwajih (pembimbing)
5. Bi’ah (lingkungan yang mendukung)
- Halaqah Quran (tahfizh, kajian, muraja’ah)
- Mabit
- Tasmi
6. Metode yang cocok
7. Sabar terhadap masyaqatnya/ujiannya
8. Menghindar maksiat
9. Memperbanyak ibadah nawafil
10. Bedoa

Metode menghafal Al Quran
1. Tikrorul Mahfuzh (membaca berulang-ulang)
2. Istimi’atul Mahfuzh (mendengar berulang-ulang)
3. Fahmul Mahfuzh (memahami dulu sebelum menghafal)
4. Kitabatul Mahfuzh (menuliskannya)


(Materi dari Ust. Suherman S. Ag dalam acara training Motivasi Menghafal Al-Quran yang diselenggarakan KARISMA Al-Burhan, Minggu, 01 November 2009. Semoga bermanfaat! ^^)

Tidak ada komentar: